Pantun Cinta Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri

Pantun Cinta Siti Nurbaya – Hai sobat pintar semuanya, pernahkah kalian membaca salah satu roman yang paling romantis dan memilukan kisahnya yang sangat populer yang merupakan karya dari penulis terkenal Marah Rusli.

Kisah ini berlatar tempat di kawasan Sumatera Barat yang menceritakan kisah cinta seorang perempuan bernama Siti Nurbaya terhadap kekasihnya Syamsul Bahri yang harus kandas karena Siti Nurbaya di jodohkan oleh orang tuanya dengan Datuk Maringgih.

Mereka sering bertukar pantung dengan kisah cintanya yang sangat menyentuh sekali dan berikut di artikel ini kami sajikan beberapa pantun cinta antara kedua insan manusia yang saling mencintai ini namun kasihnya tak sampai. Menarik bukan tunggu apalagi baca artikelnya sampai habis.

Pantun Cinta Siti Nurbaya

Sinopsis Siti Nurbaya

Novel ini bercerita cerita Sitti Nurbaya dan Samsul Bahri yang telah sama-sama dekat dari sejak sekolah rakyat. Sitti Nurbaya dikisahkan sebagai anak pedagang kaya Bagindo Sulaiman, dan Samsul Bahri ialah anak Sutan Mahmud seorang Penghulu di Padang. Ke-2 nya harus pisah karena Samsul Bahri harus meneruskan sekolah dokter ke Jakarta.

Novel ini mendatangkan figur Datuk Maringgih yang disebut seorang kaya yang pelit di Padang. Datuk Maringgih lakukan tipu tipu daya ke Bagindo Sulaiman (ayah Sitti Nurbaya) yang membuat dia jatuh miskin. Datuk Maringgih awalannya pinjamkan uang ke Bagindo Sulaiman yang selanjutnya uang itu tidak bisa dibalikkan oleh Bagindo Sulaiman.

Datuk Maringgih pada akhirnya menyampaikan hal tersebut ke Belanda supaya Baginda Sulaiman dipenjarakan. Dengan keahliannya, Datuk Maringgih memberi opsi ke Bagindo Sulaiman agar tidak dipenjara dengan persyaratan Sitti Nurbaya bisa diperistri oleh Datuk Maringgih.

Dikisahkan jika Sitti Nurbaya ikhlas menikah dengan Datuk Maringgih tanpa desakan dari Baginda Sulaiman. Dengar pernikahan itu, Samsul Bahri benar-benar kecewa. Bahkan juga, Samsul Bahri nekad bunuh diri. Namun, gagasan itu bisa dihentikan oleh seorang.

Di lain sisi, Sutan Mahmud (ayah Samsul Bahri) di Padang sudah dengar jika Samsul Bahri sudah wafat karena bunuh diri. Diperjalanan hidupnya, pada akhirnya Samsul Bahri putuskan menjadi opsir Belanda. Dalam penempatannya, dia dikirimkan ke Padang untuk mematikan satu perlawanan di sana.

Di medan berikut Samsul Bahri pada akhirnya berjumpa dengan pemberontak yang dipimpin oleh Datuk Maringgih. Diceritakan Datuk Maringgih pada akhirnya menginggal dunia dalam pertarungan ini begitu halnya Samsul Bahri yang wafat sesudah ada di rumah sakit.

Hal mengagetkan yang lain ialah jika Sitti Nurbaya sudah lama wafat karena diracun oleh Datuk Maringgih. Sampai saat ini di Gunung Padang ada lima makam yang berjejer. Makam itu ialah makam Bagindo Sulaiman, makam Sitti Nurbaya, makam Samsul Bahri, makam Sitti Maryam (ibu Samsul Bahri), dan makam Sutan Mahmud (ayah Samsul Bahri).

Kumpulan Pantun Cinta Siti Nurbaya dan Syamsul Bahri

Pantun Siti Nurbaya

1. Dari Medan ke Pulau Bangka,
belajar lalu ke Bintuhan.
Tiga bulan di kandung bunda
Jodohlah ada pada Tuan

2. Berlubur negeri berdesa,
ditaruh pinang dalam puan.
biar hancur, biar binasa,
asal bersama dengan Tuan

Pulau Pinang kersik berderai,
Tempat burung bersangkar dua.
Jangan bimbang kasih ‘kan cerai
jika untung bertemu jua

Jika ada sumur di ladang,
tentulah boleh mnumpag mandi
Jika ada umur yang panjang,
tentulah dapat bertemu lagi.

Ke rimba ke padang jangan,
bunga cempaka kembang biru.
Tercinta terbimbang jangan,
adat muda menanggung rindu

Ke rimba orang Kinanti,
bersuluh api batang pisang
Jika tercinta tahankan hati,
kirimkan rindu di burung terbang.

3. Berlayarlah ke pulau bekal,
nakhkoda makan bertudung saji
Sambutlah sal adik yang tinggal,
Selamat Kakanda pulang pergi

Pantun Syamsul Bahri

1. Bulan terang bulan purnama,
nagasari disangka daun
Janga dikata bercerai lama,
Bercerai sehari serasa setahun

2. Anak Cina duduk menyurat
menyurat di atas meja batu
Dari dunia sampai akherat,
tubuh yang dua jadi satu

3. Mempelam tumbuh di pulau,
patah sedahan dijatuhkan
Semalam ini kita bergurau,
esok Adik kutinggalkan.

Baiklah adik-adik dan sobat pintar semuanya tentunya buku roman siti nurbaya kasih tak sampai karya Marah Rusli ini wajib kalian jadikan salah satu referensi membaca baik remaja maupun dewasa didalamnya banyak terkandung pelajaran hidup yang bisa kalian

petik hikmahnya dan pantun dari keduanya tentu hanya beberapa masih banyak lagi yang tertuang didalam buku bagi kalian yang penasaran bisa kalian baca bukunya setelah membaca artikel ini tentunya terimakasih banyak kami ucapkan dan sampai jumpa kembali di postingan lainnya.