Pengertian Paragraf Induktif Analogi dan Contohnya

Pengertian Paragraf Induktif Analogi dan Contohnya – Hai adik-adik semua di artikel ini kita akan mengulas mengenai arti dari paragraf induktif analogi. Sebenarnya contoh pemakaiannya biasa kita temukan sehari-hari

hanya saja kita belum bisa membedakan atau mendefinisikannya. Bagi adik-adik atau para orang tua yang sedang mencari tentang materi ini tepat sekali kalian membaca artikel yang kami sajikan di edisi kali ini.

Jadi pastikan kalian membacanya sampai habis supaya informasi yang didapatkan bisa sangat jelas. Untuk artikel lainnya kalian bisa langsung cari di halaman utama ya terimakasih.

Pengertian Paragraf Induktif Analogi dan Contohnya

Ulasan Lengkap Mengenai Paragraf Induktif Analogi

Pengertian Paragraf Induktif Analogi

ialah paragraf yang memperbandingkan satu hal dengan hal yang lain yang mempunyai kesamaan atau keserupaan dalam soal tertentu dan seterusnya akan diambil kesimpulan diakhir paragraf. Paragraf ini sebagai paragraf dengan memakai penalaran induktif. Karena itu skema pada paragraf yang dipakai ialah khusus – khusus – umum.

Di bagian awalnya paragraf menerangkan mengenai dua hal yang hendak jadi topik perbincangan. Seterusnya pada kalimat selanjutnya mengulas berkenaan kesamaan yang ada di ke-2 nya. Satu perihal yang perlu jadi perhatian ialah jika perbedaan harus betul-betul analogis dan sama. Selanjutnya di bagian akhir paragraf mengulas mengenai kesamaan antara ke-2 hal itu.

contoh paragraf induktif sebab akibat

Ciri-ciri Paragraf Analogi

1. Pada paragraf lakukan perbedaan pada dua hal yang posisinya sama dengan. Hal yang dibanding berbentuk kejadian tertetu, benda, tanaman, lain-lain, dan hewan.
2. Kalimat penjelas pada paragraf ini pada umumnya berbentuk kesamaan-persamaan yang ada di ke-2 hal yang diulas pada paragraf.
3. kalimat khusus pada paragraf ini berada diakhir paragraf yang mengaitkan perbedaan yang sudah dilaksanakan pada kalimat penjelas sebelumnya.

Beberapa Contohnya

Contoh 1 :

Watak manusia bisa dimisalkan sebagai tanaman padi yang berada di tempat persawahan. Padi yang mempunyai kualitas baik akan padat berisi dan makin merunduk ke bawah. Begitupun untuk manusia yang sudah raih keberhasilan dalam beragam hal, semestinya mempunyai karakter yang menyukai membantu, ramah, berakhlak, suka rendah hati, dan melaksanakan ibadah. Tetapi bila manusia berwatak tinggi hati walau pandai dan mempunyai kelebihan harta, sebenarnya mereka ialah manusia kerdil yang tidak mempunyai hal apa saja yang pantas disombongkan. Seperti tanaman padi tidak berisi yang selalu mendangakkan kepalanya ke atas melawan angin. Tetapi bila dihempas angin ribut, badannya akan gampang patah dan ringkih. Seperti seperti kehidupan sehari-harinya beberapa orang yang tinggi hati tidak dicintai orang dan sendirinya kesombongan akan merusak dirinya. Karena itu sebagai seorang manusia yang bagus, memiliki iman, dan berpikiran budi semestinya meniru pengetahuan padi yang padat berisi, makin berisi karena itu makin merunduklah ia.

Keterangan :

Perbedaan yang ada di paragraf analogi di atas ialah di antara manusia dengan tanaman padi. Tanaman padi yang mempunyai kualitas baik dan siap panen ialah padi yang merunduk ke bawah, bukan sebaliknya. Peryataan ini dianalogikan dengan manusia yang berkualitas ialah manusia yang sukses tetapi tetap junjung tinggi nilai-nilai rendah hati dan kesederhanaan. Begitu juga kebalikannya, padi yang tidak berisi akan condong mendangakkan kepalanya ke atas. Sama seperti dengan seorang yang sebenarnya cuma mempunyai kelebihan harta dan sedikit kecerdasan, tetapi dianya menyombong diri karena hal itu.

Contoh 2 :

Air yang berriak tanda jika tidak ada kedalaman yang memiliki arti pada suatu telaga. Kebalikannya bila kita melemparkan batu pada telaga dan tidak munculkan riak-riak, karena itu bisa ditegaskan telaga itu sangat dalam. Demikian hal yang terjadi pada manusia pada umumnya. Seorang yang kebanyakan berbicara sebenarnya tidak ada satu manfaat dan faedah yang bisa diambil dari perkataannya. Umumnya orang dengan personalitas ini tidak bergitu pandai dan tidak dicintai dalam pertemanannya. Kebalikannya orang yang sedikit berbicara belum pasti dia bodoh. Malah secara umum orang yang sedikit berbicara sering simpan banyak kelebihan dalam dirinya.

Keterangan :

Pada paragraf di atas perbedaan yang sudah dilakukan ialah di antara manusia dengan riakkan air dalam telaga. Perbedaan analogi itu disaksikan dari kemiripan karakter di antara dua hal yang sedang dibandingkan. Air yang berriak sebagai tanda alami jika pada suatu telaga tidak mempunyai kedalaman yang berarti. Begitu juga hal secara umum umumnya manusia yang menyukai bicara terlalu berlebih, umumnya tidak ada faedah yang dapat diambil dari perkataannya itu.

Seterusnya Lihat Contoh 3 dan 4 berikut :

Contoh 3 :

Pelajari mengenai satu pengetahuan tidak ubahnya seperti seorang pendaki yang akan mengalahkan gunung. Saat pendaki ke arah pucuk pegunungan, pasti banyak halangan yang dia lewati seperti medan yang susah, cuaca lain-lain, dan ektrem. Namun sesudah pendaki itu sudah capai pucuk gunung yang dia incar, karena itu bebahagialah dia dengan semua kepuasan dalam hatinya. Pendaki itu bisa dengan bebas nikmati panorama cantik yang ada di kaki sekelilingnya dan bukit. Demikian hal juga dengan belajar satu pengetahuan tertentu. Saat pelajarinya, banyak kendala dan halangan yang dilewati seperti perasaan malas, bujukan untuk bermain, kekurangan lain-lain, dan ongkos. Tetapi saat kita sudah sanggup kuasai pengetahuan dan jadi professional di bagian keimuan itu, karena itu kesuksesanlah yang hendak dicapai.

Contoh 4 :

Karakter dan watak seorang dalam berbicara bisa dimisalkan dengan sebuah benda namanya tong. Sebuah tong yang berisi air saat dipukul tidak memunculkan suara nyaring. Berlainan hal dengan tong yang tidak berisi air, saat dipukul akan memunculkan suara yang paling nyaring. Begitu halnya seorang yang pendiam, malah umumnya seorang dengan watak semacam ini ialah orang yang memiliki ilmu dan pandai memisah kalimat yang keluar lisannya. Berlainan hal dengan seorang yang banyak berbicara tanpa pisahan kalimat yang bagus, umumnya orang itu hanya seorang pembual.

Itulah tadi pembahasan mengenai pengertian paragraf induktif analogi dan contohnya yang berhasil kami rangkumkan untuk kalian semoga bermanfaat menambah wawasan dan menjawab pertanyaan kalian.

Related Posts
Pengertian Literasi Menurut Para Ahli: Kunci Menuju Pencerahan Intelektual
Pengertian Literasi Menurut Para Ahli

Pengertian literasi adalah kemampuan membaca, menulis, dan memahami informasi secara efektif, menurut para ahli. Literasi merupakan salah satu aspek penting Read more

Majas Metafora: Mengungkap Kecantikan Bahasa dalam Gaya Penyampaian yang Menawan
Majas Metafora

Dalam artikel ini, webite resmi Prakerja.Co.Id akan menjelajahi makna, kegunaan, dan contoh penerapan majas metafora dalam bahasa Indonesia. Majas metafora Read more