Reproduksi Pada Tumbuhan Paku, IPA Kelas 9

Halo temen-temen semua, kembali lagi masih bersama website Prakerja.Co.Id yg dimana di kesempatan kali ini kami akan membahas materi pelajaran IPA pada reproduksi tumbuhan paku terjadi pergiliran keturunan, khusus untuk kelas 9 ya,

Tumbuhan paku adalah barisan beberapa tumbuhan dengan mekanisme tracheophyta / mekanisme pembuluh sejati yang tidak menghasilkan biji dalam mekanisme pengembangbiakan seksualnya. Secara umum kehadiran tumbuhan paku menyebar di semua sisi dunia dalam jumlah spesies yang dijumpai capai nyaris sepuluh beberapa ribu ya,

Beberapa tiga ribu spesies salah satunya berkembang dan tumbuh di Indonesia. Tumbuhan ini secara adaptive sanggup berkembang di derah yang mempunyai keadaan lembab dan memiliki sifat tropika basah. Tumbuhan paku sebagai barisan tumbuhan yang mempunyai mekanisme pembuluh sejati atau memiliki pembuluh pembuluh tapis dan kayu.

Pada barisan tipe tumbuhan ini memakai spora sebagai alat pengembangbiakan secara generatifnya. Hal ini memperlihatkan jika tumbuhan paku memiliki kemiripan ciri-ciri dari tumbuhan fungi dan lumut. Disamping itu, tumbuhan paku memimpin vegetasi satu tempat dan pada akhirannya bisa membuat belukar yang lumayan luas dan sanggup tekan pergerakan perkembangan dan perubahan tumbuhan yang ada disekitarnya.

Jelaskan Cara Reproduksi Tumbuhan Paku


A. Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku dalam transisi hidupnya alami penggantian dan pergiliran turunan atau metagenesis di antara angkatan gametofit yang memiliki kromosom haploid (n) dan angkatan sporofit. Tumbuhan paku alami tahapan reproduksi dengan vegetatif atau generatif. Pada reproduksi secara vegetatif bisa terjadi berbentuk pembangunan spora lewat pemisahan meiosis sel induk spora yang ada di bagian dalam kotak spora atau sporangium. Seterusnya,

spora akan alami perkembangan sampai mejadi gametofit. Lepas dari reproduksi yang lewat pembangunan spora, tumbuhan paku alami reproduksi secara vegetatif yang sudah dilakukan dengan rizom. Sisi dari rizom itu akan tumbuh menyebar dan membuat tunas-tunas kecil bergerombol (koloni). Adapun reproduksi generatif bisa terjadi lewat fertilisasi ovum oleh spermatozoid berflagel dan pada akhirannya akan hasilkan zigot. Kemudian zigot akan tumbuh sampai jadi sporofit.

Dalam tumbuhan paku transisi hidupnya mencakup pergiliran turunan (metagenesis) di antara angkatan gametofit yang memiliki kromosom haploid (n) dan angkatan sporofit yang memiliki kromosom diploid (2n). Antara ke-2 tahapan reproduksi itu, angkatan sporofitlah yang menguasai atau mempunyai periode periode bertahan untuk hidup semakin lama bila dibanding dengan angkatan gametofit. Babak metagenesis yang terjadi pada transisi hidup tumbuhan paku homospora yakni seperti berikut :

Reproduksi Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

1) Jika spora berkromosom haploid (n) jatuh pada komunitas yang pas pada tanaman itu, maka alami perkecambahan. Seterusnya, beberapa sel itu akan alami pemisahan secara mitosis dan sampai pada akhirannya tumbuh jadi protalium (gametofit) yang jumlah kromosomnya haploid (n)

2) Protalium yang dibuat dari pemisahan mitosis akan beralih menjadi alat kelamin jantan (anteredium) dan alat kelamin betina (arkegonium) yang berkromosom haploid (n)

3) Dari alat kelamin jantan (anteredium) akan hasilkan spermatozoid berflagel (n) dan alat kelamin betina (arkegonium) hasilkan ovum (n)

4) Tahapan seterusnya adalah spermatozoid (n) akan membuahi ovum (n) dalam arkegonium dan akan hasilkan zigot yang berkromosom diploid (2n)

5) Hasil dari pembuahan yang berbentuk zigot (2n) akan alami pemisahan dengan pemisahan mitosis dan pada akhirannya bisa menjadi tumbuhan paku (sporofit) yang diploid (2n).

Seterusnya, tumbuhan paku ini akan tumbuh keluar arkegonium alat kelamin betina

6) Tumbuhan paku (sporofit) akan hasilkan sporofil (2n) atau daun yang bisa hasilkan spora

7) Sporofil (2n) yang memiliki sporangium (2n). Selanjutnya, dalam sporangium ada sel induk berbentuk spora yang memiliki kromosom diploid (2n). Tahapan seterusnya terjadi pemisahan meiosis untuk sel induk spora (2n) dan bisa hasilkan spora yang haploid (n)

Berdasar tipe sporanya tumbuhan paku bisa dipisah jadi 3 barisan, yakni seperti berikut :

– Tumbuhan Paku Homospor

Tumbuhan paku homospor memiliki beberapa ciri yaitu spora yang tidak bisa diperbedakan di antara spora yang ada di bagian jantan dan spora yang ada pada bagian betina. Misalkan, paku kawat (Lycopodium clavatum)

– Tumbuhan Paku Heterospor

Tumbuhan paku heterospor spora yang ada di dalamnya berbentuk spora jantan yang mempunyai ukuran kecil, dan ukuran spora betina semakin lebih besar. Misalkan, paku rane (Selaginella sp) dan semanggi (Marsilea sp)

– Tumbuhan Paku Perubahan

Tumbuhan paku perubahan memiliki ukuran yang serupa dan memiliki wujud spora di antara betinapun sama dan jantan. Misalkan, paku ekor kuda (Equisetum debile)

B. Daur Hidup Tumbuhan Paku

Dalam tumbuhan paku alami daur hidup 2 angkatan, yakni seperti berikut :

– Angkatan Sporofit

Angkatan sporofit ialah tipe tumbuhan yang bisa hasilkan spora dari tumbuhan paku itu sendiri. Tumbuhan paku yang kerap ditemui itu sebagai tumbuhan yang telah dalam babak sporofit. Harus dipahami jika sporofit bisa tumbuh dan alami pertunasan sampai jumlah kesemuaannya jadi lebih banyak. Ini memperlihatkan jika tumbuhan paku alami tahapan reproduksi secara aseksual

– Angkatan Gametofit

Angkatan gametofit sebagai tumbuhan yang hasilkan satu gamet atau umumnya dikenali dengan istilah protalium. Protalium yang dibuat memiliki wujud talus yang memiliki ukuran sekitaran 1-2 cm. Adapun memiliki bentuk yakni seperti daun waru dan umumnya bisa tumbuh di wilayah yang lembab. Ini benar-benar berlainan dengan tipe tumbuhan lumut, di mana periode gametofit dalam tumbuhan paku cuma berusia beberapa minggu lamanya.

Demikianlah materi seputar reproduksi tumbuhan paku yg bisa kami sampaikan, semoga dapat dengan mudah di pahami dan di pelajari ya, sukses selalu – By : prakerja.co.id

sumber : ruangseni.com

Related Posts
Wujud Benda dan Sifat Benda Kelas 3 SD
Wujud Benda dan Sifat Benda Kelas 3 SD

Wujud Benda dan Sifat Benda Kelas 3 SD - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kali ini kita akan mempelajari materi tentang wujud Read more

Pengertian dan Cara Penulisan EYD yang Benar
Pengertian dan Cara Penulisan EYD yang Benar

Pengertian dan Cara Penulisan EYD yang Benar - Halo guys, pernahkah kalian mendengar istilah EYD dalam pelajaran bahasa indonesia? atau Read more